gambar produk

Terlanjur Cinta

Berat : 200 gr

|

Stock : 947

Rp 30.000

Detail Pembelian

1

Terlanjur Cinta Februari bulan cinta, kata orang sih … sebenarnya ngepasi aja dengan momen Valentine yang telah berlalu sepekan kemarin. Terlanjur Cinta diterbitkan bukan dalam rangka suksesi Valentine atau Hari Kasih Sayang Se-Dunia. Melainkan amanat ilmiah yang harus segera disampaikan kepada khalayak. Khususnya usia laik nikah; para Jomblowan dan Jomblowati. PROBLEM KLASIK ITU BERNAMA CINTA Permasalahan cinta asmara memang sesuatu yang tidak habis dibahas, selalu membuat semangat pembaca dan pembahasnya. Permasalahan ini banyak menyimpan misteri dan membuat orang semakin penasaran dengannya. Permasalahan yang sangat kompleks, yang terkadang tidak bisa dicerna oleh akal sehat akan sebab dan akibatnya. Permasalahan yang ada di setiap tempat dan setiap zaman. Di sisi lain, agama Islam adalah agama yang lengkap, agama yang memberikan segala solusi baik untuk kemaslahatan dunia maupun masalah akhirat. Permasalahan cinta asmara dengan segala problemnya tentu ada solusinya dalam Islam. Kami yakin semua solusi dan bimbingan kehidupan baik untuk kebaikan dunia dan akhirat sudah diajarkan oleh agama Islam. Semuanya telah diatur dalam sendi kehidupan, baik perkara besar maupun perkara sekecil apapun, hukumnya telah diatur oleh syariat. Adapun buku ini membahas empat inti permasalahan: pertama, mabuk cinta; kedua, laki-laki yang bingung mencari cinta, karena pada hakikatnya laki-laki mencari; ketiga, wanita yang cemas menunggu cinta karena pada hakekatnya wanita yang menunggu; keempat, serta laki-laki dan wanita yang telah saling mencintai tetapi belum mampu menikah. ADAKAH KISAH CINTA DALAM AL-QUR’AN? Al-Qur’an memberikan kisah-kisah orang terdahulu untuk dijadikan pelajaran bagi umat-umat setelahnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!” Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.”” (Surat al-Maidah: 27) Inilah potret cemburu buta yang meninggalkan kepedihan dosa, dosa pertama berupa membunuh manusia! Allah berfirman yang artinya, “Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, Maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi. Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. berkata Qabil: “Aduhai celaka Aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” karena itu jadilah Dia seorang di antara orang-orang yang menyesal.” (Surat al-Ma’idah: 30-31)