Anda tidak percaya? Mari renungkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berikut ini:

Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga ditunaikan pada hari kiamat kelak. (HR. At-irmidzi, shahih)

Mari renungkan hadits di atas. Apakah kita tidak ingin Allah menghendaki kebaikan kepada kita? Allah segerakan hukuman kita di dunia agar Allah tidak menghukum kita lagi di akhirat. Tentunya hukuman di akhirat jauh lebih dahsyat. Maka tentu orang yang berakal dan beriman kepada hari akhir, akan lebih memilih hukuman disegerakan di dunia daripada ditunda di hari kiamat kelak.

Perlu kita sadari bahwa hukuman yang Allah merupakan akibat dosa kita sendiri, bisa jadi salah satu bentuk hukuman tersebut adalah Allah menurunkannya berupa penyakit. Allah Ta'ala berfirman:

وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ

Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu). (AsySyura:30)

Allah Ta'ala memberikan kita kesempatan untuk menembus kesalahan-kesalahan kita dengan menghadapi musibah.

Dikutip dari buku saku Orang Sakit Lebih Bahagia halaman 13-15